DESKRIPSI (PERTELAAN) TUMBUHAN
Dari hasil penelitiannya, seorang ahli taksonomi tumbuhan akan menyimpulkan dan menentukan batasan dan ruang lingkup takson-takson yang dipelajarinya. Catatan lengkap pengamatan dan analisis sifat-sifat daripada setiap takson akan dituangkan dalam serangkaian deskripsi atau pertelaan. Dalam penerbitan yang memuat hasil penelitian taksonomi tumbuhan maka pertelaan merupakan bagian yang terpenting sebab pertelaan dapat memuat data-data baku penelitian sehingga menyimpan kumpulan pengetahuan tentang takson-takson itu. Pertelaan tadi umumnya berisi sifat-sifat beserta cirinya, yang untuk sebagian besar bersumber pada sifat-sifat morfologi tumbuhan.
Baik untuk keperluan penyusunan maupun guna pemakaian suatu pertelaan maka akan dibutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai susunan tubuh tumbuhan berikut nama atau istilah yang dipakai untuk mengacu bagian-bagian tumbuhan tadi (fitografi). Istilah yang dipakai dalam mempertelakan tumbuhan yang dimuat dalam flora, monografi atau penerbitan lainnya jumlahnya banyak sekali. Salah satu cara untuk menguasai istilah yang banyak tadi ialah dengan mencoba mempelajari suatu jenis tumbuhan dengan seksama. Tumbuhan tadi hendaklah dianalisis sampai susunan morfologi bagian-bagian tubuhnya dapat dipahami sepenuhnya berikut dengan istilah-istilah yang dipakai orang untuk mangacu ciri-cirinya yang harus dilakukan dengan bantuan pustaka. Kemudian cobalah membuat sendiri pertelaan jenis itu berdasarkan pola seperti yang diuraikan di bawah ini dan cocokkan hasilnya dengan pertelaan yang terdapat dalam pustaka-pustaka yang telah ada.
Sudah menjadi kebiasaan sejak dulu bahwa untuk menulis pertelaan suatu tumbuhan hendaklah ditulis dalam bentuk yang singkat, ringkas tapi padat seperti kalau orang menulis telegram. Sekalipun demikian suatu pertelaan yang baik akan mampu memberikan gambaran yang lengkap tentang suatu kelompok taksa tumbuhan karena dalam penyusunannya telah dipakai istilah-istilah teknik yang mempunyai makna yang jelas dan tegas untuk setiap katanya. Mengingat fungsinya yang penting dalam taksonomi tumbuhan maka isi pertelaan yang relative pendek itu haruslah tepat, terperinci dengan lengkap dan menyeluruh serta dapat diperbandingkan dengan sesamanya. Untuk keperluan yang terakhir ini maka penyusunan pertelaan itu biasanya mengikuti suatu pola atau skema tertentu yang urut-urutannya konsisten.
Urutan yang biasa dipakai orang dalam mempertelakan suatu jenis tumbuhan beserta setiap oragannya ialah dari yang umum sampai yang khusus, dari dasar ke ujung, dari bagian luar ke bagian dalam dan dari organ itu secara umum sampai kepada bagian-bagiannya secara terperinci sendiri-sendiri. Jadi dalam mempertelakan sekuntum bunga maka orang makka orang akan mempertelakannya mulai dari sifat-sifat umum seperti macam kelamin, simetri dan diteruskan dengan bagian-bagiannya seperti sifat tangkai bunga, kelopak tambahan, kelopak, mahkota, benang sari, tangkai sari, kepala sari, kepala putik, tangkai putik, bakal buah, dan bakal biji.